Halaman

Senin, 30 April 2012

7 KIAT MENJADI GURU PROFESIOAL

1. Anda sedang berada diruang guru untuk beristirahat atau sekedar berkumpul dengan rekan sejawat? Sedikit demi sedikit ubah kebiasaan untuk membicarakan hal dan topik diluar areal kita sebagai pendidik professional. Pertama kali anda mungkin akan dianggap aneh, namun sebagai guru jangan khawatir dianggap aneh jika yang kita maksudkan adalah demi perbaikan pola pikir dalam bersikap dan berkarier. Sekarang mana yang lebih penting, membicarakan gosip artis terbaru atau menganalisa pola pikir pemilih pemula dalam pemilu yang baru lalu yang nota bene adalah siswa-siswi kita? Tidak itu saja banyak topik yang jika kita renungkan, tidak layak didiskusikan oleh guru sebagai pendidik. Jika anda masih merasa sulit untuk melakukan hal diatas, caranya gampang, cukup cari bacaan yang bermanfaat, bacalah maka anda akan terhindar dari pembicaraan yang sia-sia di ruang guru. 2. Jika anda punya rekan baru, bimbinglah dan berikan support dan dukungan untuk maju dengan cara selalu berkomentar positip untuk hal-hal yang dilakukannya. Tempatkan diri anda pada dirinya, maka anda akan menjadi rekan kerja yang supportif dan mau mengerti. 3. Saat rapat, usahakan lah memberikan ide yang terbaik, masalahnya bukan pada diterima atau tidak, tapi sudahkah anda belajar meyakinkan orang lain bahwa ide andalah yang terbaik. Hal yang terbaik ketika meyakinkan rekan sekerja adalah dengan menggunakan data yang berupa hasil riset. 4. Jadilah guru yang berpikiran terbuka atas ide atau pendapat orang lain, menyadari kelemahan dan kekuatan diri kita sendiri, dijamin makin hari wawasan dan kualitas diri kita sebagai guru akan bertambah. 5. Ciptakan jaringan bagi diri sendiri yang membuat anda semakin hari berubah kearah guru yang lebih baik. Gunakan situs pertemanan seperti facebook untuk membuat jaringan pada pribadi-pribadi yang membuat anda bersemangat untuk maju. Jangan gunakan situs pertemanan untuk pelarian ketika anda mempunyai masalah dengan rekan sekerja di sekolah. Sambil berusaha sedikit demi sedikit menyelesaikan hal yang mungkin menjadi ganjalan , buktikan bahwa jika anda tidak mendapatkan support yang baik disekolah anda bisa mendapatkannya dengan bantuan teknologi. 6. Semua guru berbeda, seperti juga terhadap siswa, sebagai rekan kita semestinya menjadikan perbedaan itu sebagai anugrah. Dengan menyadari perbedaan, pikiran kita akan lebih cepat terbuka ketika menerima kritik, masukan dan ide dari rekan sekerja. Saat yang sama kita menjadi lebih jujur mengenai kelebihan dan tidak malu mengatakan kekurangan sebagai pribadi. 7. Jangan takut untuk dibicarakan oleh orang lain ‘dibelakang’. Terkadang sebagai guru, hanya karena takut dibicarakan orang lain dibelakang, guru menjadi malas untuk berinovasi dan melakukan sesuatu dengan cara yang kreatif dan beda. Padahal jika sebagai guru, kita yakin bahwa hal yang kita lakukan demi kebaikan siswa, untuk apa pusing mendengarkan pendapat orang lain. Mari mensucikan niat bahwa semua hal yang terbaik yang kita lakukan adalah demi mempersiapkan masa depan siswa, bukan demi karier, demi dipuji rekan, atasan dan orang tua siswa.

Senin, 02 April 2012

Agar anak cinta membaca

Kebiasaan membaca harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Sebab buku tak hanya fondasi dasar utama bagi perkembangan mental dan spritual seorang anak, tapi juga sumber pengetahuan serta sarana pembina kematangan berpikirnya. Melalui buku, sianak akan belajar mengenal segala sesuatu di alam sekitarnya sebagai apresiasi terhadap ciptaan Allah. selain itu juga buku merupakan salah satu sarana komunikasi, yang membantu meningkatkan pengetahuannya. sehingga ini sangat membangtu pembentukan keperibadaian dan pola pikir anak. Nah, lalu bagaimana agar anak cinta ? berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan orangtua untuk bisa menanmkan kecintaan anak terhadap membaca buku : Memberikan Teladan Orangtua tentulah menjadi orang yang pertama dan terdepan dalam mengajarkan anak cinta membaca buku. Orangtua yang tidak gemar membaca akan lebih sulit menumbuhkan minat baca yang tinggi pada anak-anaknya. Dengan memberikan teladan ini merupakan salah satu upaya untuk menumbuhkan minat anak untuk membaca buku meskipun tetap membutuhkan upaya-upaya lain untuk menumbuhkan minatnya. Mendongeng sebelum tidur. Orangtua memiliki peranan yang sangat besar dalam menanamkan rasa cinta buku kepada anak-anaknya. Proses ini bisa dimulai sejak usia dini. MEndongen sebelum tidur perlu dilakukan karena rutinitas ini tidak hanya mengandung aspek pendidikan, juga menjadi saat-saat yang berharga untuk menjalin hubungan emosional antara orangtua dan anak. Sering mengajak anak berkunjung ke toko buku, pameran buku, atau bursa buku murah orangtua dapat membuat jadwal rutin mingguan/bulanan untuk mengunjungi toko buku dan atau membeli buku-buku (sesuai dengan kebutuhan dan anggaran tentunya) yang sesuai dengan perkembangan anak sehingga semakin menambah pengetahuan anak sekaligus semakin menanamkan kecintaan anak untuk membaca buku. jika tidak orangtua bisa mengajarkan anak menabung untuk mendapatkan buku yang mereka inginkan Sering mengajak anak untuk mengunjungi perpustakaan di perpustakaan ini anak bisa melihat aneka buku yang sangat banyak jumlahnya dan jenisnya. Hal ini tentu akan memancing mereka untuk berlama-lama dan mengeksplorasi buku demi buku. apalagi saat ini buku-buku sudah didesain demikian menarik, sehingga semakin menambah kecintaan anak terhadap buku. Disamping itu dengan meminjam buku dari perpustakaan anak juga belajar menjaga dan merawat buku yang bukan miliknya, mendisiplinkan diri untuk membaca buku selama waktu peminjaman, dan mengembalikannya tepat waktu. Membuat perpustakaan keluarga dirumah Menyediakan perpustakan keluarga dirumah menjadi sebuah keharusan untuk mengakrabkan anak dengan buku. Dengan demikian anak juga belajar merawat buku-buku miliknya, menatanya kembali jika telah digunakan. Adanya perpustakaan keluarga dirumah ini juga diiharapkan bisa membantu anak mengalihkan perhatiannya dari media TV yang amat sangat banyak memberikan pengaruh negatih bagi pertumbuhan dan perkembangan anak, apalagi dizaman sekarang ini. tentu saja ini harus dengan kerjasama semua anggota keluarga. jangan sampai anak diajarkan untuk cinta membaca buku tapi orangtuanya asyik menonton telenovela atau sinema-sinema.